Once upon a time...


Biar berlinangan air mata
Ku takkan hentikannya
Biarkan ia menyembuh luka
Hilanglah rasa duka



Biarlah air mata itu tumpah menuruni pipi merahnya.......biarlah titisan darah yang jatuh menimpa bumi itu menjadi galang-gantinya......biarlah renjisan air peluh itu menjadi bukti pengorbanan dan kesetiaannya selama ini....biarpun sang mentari yang diletakkan ditangan kanannya, purnama di tangan kiri.....Namun untuk mengatakan 'berhenti' pada wahyu Allah tidak pernah terlintas di benak mindanya hatta dinasihati oleh bapa saudara sendiri untuk mengurangkan intensitas dakwah......



"Demi Allah, andaikata mereka meletakkan matahari di tangan kananku,, dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan perintah ini, sehingga Allah memperlihatkannya atau aku binasa dihadapannya, aku tidak akan meninggalkan perintah ini."


Kerna biarlah titisan air mata sewaktu bermunajat, merintih kepada kekasih hatinya...menjadi penyembuh luka yang nampak dimata mahupun luka dijiwa....kerana harga titisan air mata yang jatuh berderaian oleh seorang yang menghrapkan Tuhannya itu lebih berharga dari butiran mutiara-mutiara hitam di laut nan dalam....



Jangan dibiar jerih-perih kehidupan..

Bisa meleraikan iman..

Kan hancur semuanya...

Biarpun menitis air mata darah...

Tak bisa merubah segalanya..

Melainkan taubat nasuha...

Moga kan diterima...



Terkadang terasa lemah, tidak berupaya, tidak mampu malah tidak dilayak untuk menjadi Utusan Umat...namun itulah ujiannya pada hamba-hambanya bagi melihat siapa yang beristiqamah dan beristimrar dijalanNya.....Jangan sesekali dunia yang ditawar itu bisa merobohkan istana iman yang dipacak dengan tiang-tiang akidah...harta, takhta, wanita itu hanya kesenangan yang sementara lagi menipu.....keredhaan allah yang menjadi dambaannya setiap masa....biar dicerca, dinista, diancam sekalipun, perjuangan mesti diteruskan...tiada pernah terlintas walau sekelumit perasaan benci pada mereka yang menzaliminya walaupun mampu membalasnya....aqidah umat perlu di selamatkan dari dikaburi oleh Latta & Uzza yang tidak mampu berbuat apa-apa... Demikian munajat baginda setelah peristiwa di Thaif..



"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sedikitnya upayaku, dan kehinaanku dalam pandangan manusia. Wahai Dzat Yang paling Pengasih dan Penyayang, Engkau Tuhan orang-orang yang tidak berdaya, Engkau Tuhanku, kepada siapakah diriku akan Kau serahkan? Apakah kepada orang jauh (tidak dikenal) yang akan menyergapku? atau kepada musuh yang urusanku telah Kau pasrahkan kepadanya? Bila Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tidak akan peduli lagi (dengan yang lain) tetapi kemaafanMu jauh lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya wajahMu yang menerangi segala kegelapan dan membenahi urusan dunia akhirat, dan murkaMu yang akan Engkau turunkan atasku atau dari kebencianMu yang akan Engkau timpakan kepadaku. Hanya bagiMu kerelaan hingga Engkau rela. Tiada daya dan upaya selain darimu...


Atas dasar keyakinan yang utuh & mantap.....pasti akan ada jalan keluarnya...rezeki yang dijanjikanNya dari jalan yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang beriman serta bertaqwa....kerana "cukuplah bagi kami Allah segala-galanya"...maka atas asbab itu maka umatnya masih mampu mengecap nikmat itu sehingga ke hari ini....SEMOGA SEMANGAT ITU SENTIASA MEKAR SETELAH 1400 TAHUN....



"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang orang yang mengharap (rahmat) Allah akan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (al-Ahzab:21)





Sinaran mata...
Cerita segalanya...
Duka lara terpendam ...
Memori semalam....
Semangat cintaku membara...
Kerana 'Dia' begitu berharga...
Dari Abu Hurairah:
Ketika hampir Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, "Kini telah tiba padamu Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah wajibkan atas kamu berpuasa, dibukakan pintu syurga dan ditutup pintu neraka dan dibelenggu syaitan. Dalam Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, maka barangsiapa tidak dapat bererti telah kecewa."