Showing posts with label ukhuwah. Show all posts
Showing posts with label ukhuwah. Show all posts

Sang hijau..



Pohon hijau itu berdiri kaku
Megahnya di celah pohonan
Ibarat lukisan hidup
Tetap tegak dan kaku

Pohon hijau itu tetap kaku
Lantas desiran kedengaran
Amat sayup dan sayu
Ia mula bergerak


Terkadang sebuah kehidupan itu ibarat sepohon pokok yang berakar tunjang kerna tegar saja ia menjerumuskan akarnya ke perut bumi lantas menyediakan satu 'space' yang mapan dan jitu buatnya buat menghadapi jerit payahnya di dunia yang fana ini ..

Angin yang menderu
Datang tak menentu
Ombak memukul pelayaran
Apakan tergoyang keimanan


Tanpa akar yang menjunam ke dasar bumi jua, tiadalah ertinya batang yang tegap mahupun buah-buahan yang meranum kerana bisa sahaja sang pokok rebah menyembah bumi tatkala angin ribut menjengah kunjung ...

Hari-hari yang dilalui dengan menjemur diri di bawah terik sang mentari bagi berfotosintesis;menukar tenaga elektromagnet kepada tenaga kimia, membesar dan menerbitkan buah serta menguntumkan bunga-bunga sebagai 'primary producer' buat rakyat disekeliling membina tenaga...... meskipun dilempari oleh batu-batu di jalanan..meskipun tidak dipedulikan..bak kata imam Hasan Al-Banna "jadilah seperti pepohon yang bisa saja mengirimkan buah-buahnya ke dasar bumi meskipun dilempari dengan batu-batu keras"....Nah, meskipun begitu, kekadang ia juga tidak dapat lari dari hukum alam lantas menjadi sepohon pokok yang pasrah lagi berserah....gaimana tidaknya...parasit-parasit dan virus-virus noda sentiasa saja menyingkap tabir kehidupan seorang pohon, mengintai buat menanti kesempatan untuk berteduh di balik rimbunan pohon, menyerap nutrien pada pohon lantas sepohon pokok lantas tiada berdaya dan hanya menanti sisa-sisa kehidupan yang tidak ampuh lagi diperjuangkan...



Untukmu teman bajailah hidupmu
Sirami hatimu dengan ketaqwaan
Dalam mencari keredhaan Tuhan


Nah, wahai sepohon pokok...mengapa kau masih lagi tegar lagi mebiarkan jasadmu diratah rakus oleh sang parasit-parasit yang tida mengenal erti jerit payah makhluk lain meneruskan sisa kehidupan yang perlu diperjuangkan ini, buat membina generasi-generasi yang bakal menyuburkan kembali bumi-bumi yang kegersangan ini....

Hati-hati teman
Meniti salju kehidupan
Nan rapuh bisa cair dan runtuh

Bersama angin lalu kutitipkan harapan
Agar terus tabah hadapi cabaran


justeru itu sang pokok, carilah rakan-rakan simbiosismu yang bisa berkongsi suka-duka bersamamu....segala jerit kepayahan tidak lagi disimpan dilubuk sanubari malah wadi floem yang dulu gersang bisa lestari kembali berkat ukhwah yang dibina bersama sahabat bersetiakawan...malah kegembiraan dan rezeki hasil karunia dari yang Maha Esa jua bisa saja di kongsi bersama...walaupun sedikit, tetap saja mencukupi asbab dari keberkatan dari ukhwah perpaduan yang di metrai...

Pohon hijau itu tidakkan kaku lagi
Beralun mengikut tarian bayu
Pohon hijau itu melambai-lambai
Beralun mengukir kehijauan

Bila kejayaan sudah digenggaman
Ingat-ingat teman kita kan pulang



Hepi frenship day :) ...(masih adakah waktu buat kita?)


Tatkala kaki melangkah
Hati ini pasti terusik
Persis keliru di sapa bayu
Sampaikah aku ke destinasiMu
Cukupkah aku dengan bekalanku
Atau masihkah aku terawang-awang
Umpama lelayang di langit nan biru…

Tika itu…
Detik itu…
Puas kufikirkan…
Bagaimana agaknya melayar bahtera
Agar ku senantiasa menjadi perhatianMu
Disayangi, dirindu, dibelai dan dimanja
Kerana tak dapat kubohongi
Halusnya hati, hinanya insani

Saat perkenalan itu…
Ku susunkan kata-kata indah
Ku bariskan madah-madah doa
Ku lafazkan butir ucapan kasih
Agar Kau mengerti dan fahami
Naluri hati nan suci..


Namun…
Ada ketikanya aku terfikir sejenak
Ikhlaskah aku mencintaiMu
Tuluskah kata-kataku padaMu
Dan pada nokhtah itu
Ku fahami wadi kalbuku
Ku ukirkan senyuman puas
Tanda kebenaran jalanku pada yang teristimewa…

Benar..
Ku akui aku insan yang buta tuli..
PadaMu kuserahkan
PadaMu kuharapkan
Kerna kutahu Kau tak pernah dan tak akan
Menjanjikan makna kekecewaan…

Saat ini…
Aku amat yakin dan pasti
Kau telah menghadiahi
Sesuatu yang amat bererti
Tanda cintaku padaMu berbalas…

Seringkali kuimpikan seorang teman di sisi
Tiap kali kuidamkan sahabat sejati
Buat peneman mengharungi onak duri…
Hari ini..
Terasa bagaikan aku bermimpi
Kerna doaku dimakbulkanMu, Ya Illahi..

Alhamdulillah
Terima kasih Ya Maha Pengasih
Tiada ungkapan yang mampu dilafazkan
Selain tanda mensyukuri nikmatMu
Mengurniakan seseorang..
Bergelar teman dan sahabat…


Jika disingkap memori usang
Pasti tiada siapa menyangka
Kau menganugerahkannya padaku
Terima kasih sekali lagi Ya Rahman
Kerna menghamparkan ukhwah yang indah
Dalam kamus hidupku…

Ku kutip segala kenangan
Ku simpan segala kata-kata
Ku patrikan segala puisi ciptaan
Lalu ku ungkaikan menjadi butiran madah
Buat peneman diri
Di kala sunyi mengharungi rintangan perjalanan…

Seringkali ku lafazkan
Dia amat istimewa
Dia peneman tatkala aku memerlukan
Bagi mengisi lubuk jiwa dan rohani
Dia peneman tatkala aku kesedihan
Bagi mengisi kedukaan di hati
Dia peneman tatkala aku kekosongan
Bagi mengisi ruang tersasar…

Walaupun kufahami
Hakikat sebenar kehidupan
Tiada kesempurnaan di dunia fana
Melainkan diriMu Yang Maha Kuasa
Walaupun ku mengerti
Setiap yang bermula pasti berakhir
Setiap yang indah hanya sementara
Setiap yang cantik sekadar pinjaman
Namun mengenalinya
Sebagai sahabatku arrijal
Bagaikan wujudnya erti kesempurnaan
Hampir tiada cacat celanya
Kaya budi, kaya ilmu, kaya bahasa, kaya segalanya…


Ku pinta padaMu Ya Rabbul Izzati
Peliharalah tautan ukhwah kami
Supaya aku tak merasai sebuah kehilangan
Supaya aku tak menikmati sudut kekosongan
Supaya dapat kami anyamkan
Kemesraan sebagai jalinan kasih
Dalam jiwa yang memerlukan…

Jutaan ikhlas terima kasih padamu,
Insan yang menitip bait kata-kata
Yang sudi mendalami bicara nukilan jiwa
Kerna banyak membantu…
Mencorakkan kehidupan
Kerna bisa mewarnai keceriaan
Kerna mengizinkan tumpangan kasihku…

Masa berlalu begitu pantas
Kita tahu ia datang dan pergi
Tapi kita jarang sekali menghargainya
Kulafazkan kata terima kasih atas segalanya
Ku pohon kemaafan atas kesilapan yang ada
Sebelum takdir menentukan
Perpisahan selamanya…”


Buat-buat sahabatku:

~Sek Keb Dato Bandar Rasah
~Maahad Muhammadi Lelaki
~Cosmopoint College
~Kolej MARA Kulim
~KUTPM/MSU/PTPL
~Kolej Legenda
~Watson JCS Pharmacy
~DIAT
~sahabat2 se'pencerahan'

..terima kasih kerana mengukir sebuah sejarah dalam kehidupan ini..

"once d brothers united...they will never divide.." (49:10)

"valuing someone is not just by seeing each other always. what counts is that somehow in our busy lives, we remember each other"


~Masih Ada Waktu by RAST~

"andai semalam kau adalah sahabatku, dan hari ini kau masih tetap sahabatku, jangan risau mengenai hari esok kerna kau akan tetap sahabatku"

p/s: everyday is friendsip day....

sisi-sisi ukhuwah...49:10


Ada SMS masuk, "Tolong yang punya golongan darah A segara datang ke PMI, ada saudara kita yang sangat membutuhkan”. Tanganku agak bergetar menerima SMS itu membayangkan orang yang sedang membutuhkan darah, tetapi golongan darah saya O bukan A.

Lantas, tanpa berpikir panjang, saya telpon beberapa teman. Teman pertama, golongan darahnya tak cocok. Kemudian saya telpon teman satu lagi, tak cocok juga, tapi dia merekomendasikan teman lainnya. Syukurlah cocok, dalam hati saya bergumam, alhamdulillah, akhirnya ketemu juga orang yang punya golongan darah A dan mau mendonorkannya. Hati saya berangsur tenang.

Di PMI, ternyata sudah menunggu beberapa orang, lebih dari sepuluh orang yang siap mendonorkan darahnya. Sebenarnya lima orang saja sudah cukup, tapi yang datang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Semua itu berkat SMS yang beredar cukup banyak dan tertuju pada banyak orang pula. Awalnya, satu orang yang mengirim, berikutnya, yang menerima memforward SMS itu dan berlangsung secara zig zag sehingga ada beberapa orang yang menerima sampai dua kali.

Inilah wujud ukhuwah...
Ukhuwah yang begitu indah....

Sebuah kenangan manis tersendiri yang diperlihatkan oleh para kader dakwah. Di kampus, mereka bermarkas di unit-unit kerohanian Islam dan masjid kampus, sementara di masyarakat mereka bergerak pada wilayah garap profesinya masing-masing dan di sebuah partai Islam yang juga dikenal sebagai partai dakwah. Peristiwa ini hanyalah secuil kisah bagaimana ikatan persaudaraan sesama muslim, ikatan saling membantu dan meringankan beban orang lain tak hanya sekedar isapan jempol belaka, tapi benar-benar terwujudkan dalam kehidupan nyata.

Persaudaraan (ukhuwah) Islam tak terbatas ikatan biologis semata. Tetapi karena ikatan iman. Ikatan bahwa kita sesama muslim, kita adalah saudara. Ketika ada anggota tubuh yang sakit, semua ikut merasakannya. Inilah pengibaratan yang persaudaraan kita. Ketika ada di antara kita yang membutuhkan pertolongan, kita dengan senang hati, dengan rasa tulus membantu mereka yang membutuhkan.

Bukan atas dasar ingin dapat pujian, ingin dapat imbal jasa. Bukan, bukan karena itu. Tetapi, ini adalah perwujudkan cinta kasih kita terhadap sesama muslim, kita melakukan hal ini karena landasan iman. Seperti gambaran dalam sebuah hadist “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhori). Jadi, alangkah malunya kita ketika membanggakan diri sebagai orang beriman tapi tak peduli terhadap sesama.

Kini, kita saksikan berbagai penderitaan dan kemiskinan melanda bangsa kita, rakyat Indonesia. Kisah-kisah memilukan, menyayat hati sering kita dengar, kita baca dan kita lihat di media. Ketika berbicara rakyat Indonesia, yang terbayang adalah sejumlah besar penduduk yang muslim. Menghadapi kenyataan ini tak ada kata yang tepat bagi kita selain kepedulian. Pertanyaannya, bukan bisa atau tidak bisa kita mengakhiri kisah sedih rakyat Indonesia, tapi kita mau atau tidak mau melakukannya. Berbekal kemauaan, insyallah jalan akan terbuka lebar sehingga pelan tapi pasti kita kelak kita akan menyaksikan penduduk negeri ini makmur, bisa hidup layak dan penuh sentuhan religiusitas.

Sebagai penggugah jiwa, renungkanlah kata-kata ini.
Ada sebuah kata-kata bijak yang bisa mengingatkan kita;

“Siapa diri kita sesungguhnya dapat dilihat dari apa yang kita perbuat Bukan dari harta yang kita miliki”

Atau perkataan Sayyid Qutb, seorang pemikir dan aktivis Islam dari Mesir;

"Orang yang hanya memikirkan diri sendiri, akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Tetapi orang yang mau memikirkan orang lain, ia akan menjadi orang besar dan mati sebagai orang besar”.
Begitulah kawan, kita semestinya bersikap.

Sebagai penutup, izinkan saya berterima kasih kepada seorang kawan. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan. Suatu ketika, saya sedang kehabisan uang. Perut lapar karena belum terisi apapun. Disaat lapar inilah datang seorang kawan dengan muka penuh senyuman, "Bro, udah makan belum, ane traktir yuk”. Saat itu, rasa trenyuh tak terbedung lagi, sementara tak terasa air mata menetes penuh syukur.

Purwokerto, Awal Januari 2007 Ketika kepak sayapku mulai mengangkasa

Oleh Yon's Revolta www.eramuslim.com

bahtera berlainan....namun yg pasti destinasi kita sama...mga kita dipertemukan disana...i'allah..